Tellin' me

Tasikmalaya, Jawa Barat, Indonesia
CURIOUS
WELCOME TO LOVE SPORTIF AND WARS

November 17, 2010

ungkapan kesadaran di hari idul adha

Rabu, 17 November 2010


Assalamu'alaikum..
Senang Alhamdulillah bisa menjalani lagi ibadah di hari ied, idul adha..
Satu ungkapan syukur dan kesadaran yang muncul dalam benak pikiran saya adalah,


Suatu kebiasaan sangatlah berarti, keahlian yang langsung kita dapatkan tanpa disadari. Seperti hak asasi yang kita dapatkan semenjak kita lahir. Kelak kita akan tahu dan mengalami suatu kebiasaan itu.
Yang khas, menarik dan fleksibel!
Great on you!
PRAY FOR YOUR LIFE, AND INDONESIA
semangat menggapai angan, sejahtera lah bangsa ku!
INDONESIA!

November 12, 2010

Cerita hari ini

Jum'at, 12 November 2010




Yaaa....
Hari ini saya merasakan banyaknya kejadian yang meninggalkan banyak cerita.
Akan keindahan, kesedihan, kecewa, jengkel, jenuh, harapan, ego, dan banyak hal yang lain nya.
Dari kebiasaan telat ke sekolah, di catet, dipulangin lagi ke rumah. Rambut gondrong, dipotong sma guru, di suruh di rapihin di tukang cukur. Jengkel sama tim ketertiban di sekolah, guru-guru yang tidak bersahabat. Tugas-tugas yang belum terselesaikan karna sekian hari ga masuk sekolah, di geder' pokonya sampe selesai.
Turun jabatan dari anggota osis, cukup membuat haru perasaan untuk bepisah dengan mereka. Mereka yang dulu selalu bersama-sama membangun suasana yang harmonis dalam suka dan duka.  
Keadaan rumah yang menyenangkan, akan tetapi semakin saya merasa akan kehilangan orang-orang yang berada disana, dan menuntut pada suatu hari nanti untuk selalu mandiri.
Hubungan yang selalu baik dengan seseorang teman perepuan yang banyak menjadikan cerita menarik dalam hidupku. 
Mencari info-info dari universitas-universitas yang di inginkan, emang hal yang baru buat saya...
Prioritas pertama emang ingin masuk Akpol atau Secaba, tapi mungkin ceritanya akan berubah kalau saya bisa masuk universitas seperti Stan, Unpad, atau Itb.

Dan yang harus saya lakukan saat ini adalah belajar dengan benar, lebih rajin lagi, semangat dan selalu berdo'a kepada Allah SWT agar selalu diberikan kemurahan dalam mendapatkan hidup yang lebih baik lagi...
Amiin...

November 01, 2010

Pria Lebih Susah Minta Maaf Daripada Wanita



"Maaf," adalah kata yang paling sulit diungkapkan laki-laki selain kata “Terimakasih.” Demikian ungkap suatu studi di Kanada.
Tim peneliti dari Universitas Waterloo di Ontario, seperti diungkapkan harian The Vancouver Sun, baru-baru ini melakukan riset untuk mengetahui perbedaan antara pria dan wanita saat mengakui kesalahannya.

Dalam percobaan yang melibatkan 66 sukarelawan (33 wanita dan 33 pria) selama dua minggu, peneliti mencatat tingkat emosi para objek penelitian. Saat menganalisis hasil, para ahli menemukan kecilnya persentase jumlah respoden pria untuk meminta maaf dan mengaku bersalah saat menghadapi konflik.


Sementara wanita dinyatakan meminta maaf sebesar 35% lebih sering dibanding pria. Bahkan, wanita cenderung rela meminta maaf hanya untuk meredakan konflik yang terjadi.
Tak hanya itu, penelitian ini juga mengungkap bahwa penghinaan kasar seringkali membuat wanita tak tahan dan sakit hati sebesar 30% lebih daripada pria.

Para penulis penelitian juga menemukan bahwa kekebalan pria terhadap penghinaan jauh lebih tinggi daripada wanita. Reaksi mereka terhadap serangan tajam cenderung lebih tenang dibanding wanita, yang sering bereaksi lewat emosi terhadap kekerasan. Wanita cenderung lebih sensitif dan mudah tersinggung, meski pada seseorang yang tidak berperan dalam kehidupan mereka sekalipun.


Para ilmuwan menekankan bahwa perbedaan utama terhadap pengakuan bersalah pada pria dan wanita seringkali muncul dalam hubungan romansa. Wanita lebih takut untuk menyakiti pasangan mereka, sehingga saat meminta maaf, mereka lebih emosional dibanding pria, yang cenderung rasional dan logis mengakui rasa bersalahnya.

Cara Perbaiki 'Mood' dalam 30 Menit



Bagi sebagian orang, suasana hati dengan mudah berubah, apa pun pemicunya. Jika berubah lebih baik, dari negatif menjadi positif, maka tak jadi soal. Bagaimana jika sebaliknya, suasana hati yang sedang baik berubah seketika dan merusak mood Anda.


Gretchen Rubin, penulis The Happiness Project, mengatakan bahwa Anda tak perlu merasa egois saat sedang ingin membahagiakan diri sendiri. Penelitian menunjukkan, seseorang yang lebih bahagia memberikan manfaat baik bagi dirinya.


"Seseorang yang bahagia lebih mudah bergaul, disenangi banyak orang, sehat, dan produktif," katanya.


Saat Anda berusaha membangun kembali mood menjadi lebih baik, artinya Anda juga membantu orang lain lebih merasa bahagia.


1. Pompa energi dengan meningkatkan aktivitas
Meningkatkan level aktivitas bisa dilakukan kapan saja. Saat menerima telepon misalnya, jangan hanya duduk diam. Berdirilah atau lakukan jalan kecil. Jika ada tangga, mengapa harus menggunakan elevator? Manfaatkan fasilitas yang bisa membantu Anda memompa energi lebih kuat lagi. Atau, berjalanlah 10 menit di sela-sela waktu kerja Anda.


2. Berjalan kaki di alam terbuka
Sempatkan berjalan kaki di alam terbuka. Jangan mengurung diri di kamar atau ruangan saja. Penelitian menunjukkan, cahaya alami luar ruang menstimulasi otak yang bisa meningkatkan mood.


3. Berkomunikasi
Lakukan komunikasi dengan teman lama, melalui surat elektronik, atau apa pun fasilitas yang nyaman bagi Anda. Atau, jalinlah hubungan dengan teman baru. Membangun ikatan emosi dengan orang lain membuat suasana hati lebih positif. Anda tak hanya sedang memoles keramahan diri, tetapi juga membuat orang lain lebih ramah kepada Anda. Dengan menjalin komunikasi, Anda juga memperkuat emosi dan kehangatan persahabatan dengan orang lain. Hal ini akan membuat Anda lebih merasa bahagia.


4. Singkirkan pekerjaan yang menyebalkan
Sementara waktu, tinggalkan semua jadwal atau tugas yang hanya akan memperburuk mood. Misalnya, masalah seputar asuransi yang harus Anda selesaikan, membeli sejumlah kebutuhan yang memusingkan Anda, atau menjadwalkan ulang janji bertemu seseorang untuk urusan tak menyenangkan yang tidak terlalu penting. Meninggalkan sejumlah tugas tak menyenangkan sementara waktu akan memberikan kesenangan yang bisa memperbaiki mood Anda.


5. Lakukan pekerjaan yang berbeda dari biasanya
Ciptakan suasana baru di rumah. Saat bosan dengan rutinitas, ciptakan kegiatan baru yang jarang atau tak pernah Anda lakukan. Misalnya, jika biasanya pekerjaan berbenah dapur sepenuhnya menjadi tanggung jawab pekerja rumah tangga, maka ambil alih sementara. Cukup 10 menit saja, lakukan pekerjaan asing yang jarang Anda lakukan.


6. Berbuat baiklah untuk orang lain
Saat teman meminta bantuan Anda dalam mencari informasi tertentu, segera ambil kesempatan ini. Perkenalkan ia dengan teman Anda yang bisa membantunya mendapatkan informasi tersebut. Melakukan sesuatu yang berguna membuat Anda lebih merasa positif.


7. Selamatkan hidup seseorang
Tak sulit menjadi pahlawan. Mendonorkan darah menjadi salah satu caranya. Santunan darah dari Anda bisa menyelamatkan orang lain. Melakukan sesuatu yang berharga akan membuat Anda merasa berharga.


8. Tunjukkan bahwa Anda bahagia dengan senyuman
Senyuman meningkatkan mood Anda. Selain itu, wajah yang dihiasi senyuman memberikan kesan bahwa Anda bersahabat dan mudah bergaul.


9. Mempelajari hal baru
Pilih subyek yang memancing rasa ingin tahu Anda. Manfaatkan waktu 15 menit saja untuk mencari informasi di internet dan nikmati waktu untuk membaca. Atau pergilah ke toko buku, belilah buku yang bisa memuaskan rasa ingin tahu Anda. Pilih topik yang Anda sukai dan menyenangkan, bukan topik yang Anda butuhkan atau harus Anda ketahui.(kompas.com)

Bahasa Tubuh Ketika Pria Bohong

 
 
Jangan mudah tertipu dengan rayuan seorang pria. Ketika seorang pria mencoba melarikan diri dengan kebohongan yang dibuatnya, gerakan tubuhnya bisa menjadi tanda.

Untuk itu, Anda perlu tahu bahasa tubuh pria, saat ia berkata tak jujur. Seperti dikutip dari laman cosmopolitan.com, berikut bahasa tubuh pria yang menandakan si dia sedang berbohong:


Melihat ke atas ke arah kiri

Ketika Anda bertanya sesuatu padanya, atau dia ingin menjelaskan sesuatu pada Anda, perhatikan ke arah mana dia melihat. Menurut pakar bahasa tubuh, Janine Driver, jika matanya memandang ke atas ke arah kanan, itu menandakan ia sedang mengingat informasi dari memorinya. Tapi, bila matanya ke atas ke arah kiri, ada kemungkinan si dia sedang merangkai jawaban palsu.



Tiba-tiba meletakkan tangan di saku
Telapak tangan terbuka biasanya menunjukkan kenyamanan dan keterbukaan. "Jadi, ketika berbohong, si dia secara alami merasa perlu menyembunyikan telapak tangannya," kata Patti Wood, penulis 'Success Signals: A Guide to Reading Body Language'. "Dia juga dapat menyembunyikan telapak tangannya di punggung, atau menutupi telapak tangannya di saku celana atau dengan benda seperti telepon genggam.”



Mengangkat salah satu atau kedua bahu
Hati-hati, jika ia melakukan hal ini sambil melontarkan pernyataan definitif, seperti 'Aku tidak pernah nonton berdua dengan dia', sambil mengangkat bahu. Itu adalah caranya untuk meyakinkan lawan bicaranya agar percaya pada pernyatannya. "Perilaku ini dilakukan untuk menghindari rasa bersalah,” kata Driver.



Menggunakan jari telunjuk untuk menggosok hidung
"Tanda ini biasanya ditunjukkan pria yang tidak biasa berbohong, sehingga mereka merasa menyesal. Setelah bicara, dia akan menyentuh wajahnya dengan cara sedikit menyembunyikan mulutnya seakan dia tidak percaya dengan apa yang baru saja keluar dari mulutnya," kata Wood.

Kisah Seorang Bocah dan Pohon Apel


Suatu ketika, hiduplah sebatang pohon apel besar dan anak lelaki yang senang bermain-main di bawah pohon apel itu setiap hari. Ia senang memanjatnya hingga ke pucuk pohon, memakan buahnya, tidur-tiduran di keteduhan rindang daun-daunnya. Anak lelaki itu sangat mencintai pohon apel itu. Demikian pula pohon apel sangat mencintai anak kecil itu. Waktu terus berlalu, anak lelaki itu kini telah tumbuh besar dan tidak lagi bermain-main dengan pohon apel itu setiap harinya.

Suatu hari ia mendatangi pohon apel. Wajahnya tampak sedih.

"Ayo ke sini bermain-main lagi denganku.", pinta pohon apel itu.
"Aku bukan anak kecil yang bermain-main dengan pohon lagi.", jawab anak lelaki itu.
"Aku ingin sekali memiliki mainan, tapi aku tak punya uang untuk membelinya."
Pohon apel itu menyahut,
"Duh, maaf aku pun tak punya uang, tetapi kau boleh mengambil semua buah apelku dan menjualnya. Kau bisa mendapatkan uang untuk membeli mainan kegemaranmu."
Anak lelaki itu sangat senang. Ia lalu memetik semua buah apel yang ada di pohon dan pergi dengan penuh suka cita. Namun, setelah itu anak lelaki tak pernah datang lagi. Pohon apel itu kembali sedih.

Suatu hari anak lelaki itu datang lagi. Pohon apel sangat senang melihatnya datang. "Ayo bermain-main denganku lagi.", kata pohon apel.

"Aku tak punya waktu,", jawab anak lelaki itu.
"Aku harus bekerja untuk keluargaku. Kami membutuhkan rumah untuk tempat tinggal. Maukah kau menolongku?".
"Duh, maaf aku pun tak memiliki rumah, tapi kau boleh menebang semua dahan rantingku untuk membangun rumahmu.", kata pohon apel.
Kemudian anak lelaki itu menebang semua dahan dan ranting pohon apel itu dan pergi dengan gembira. Pohon apel itu juga merasa bahagia melihat anak lelaki itu senang, tapi anak lelaki itu tak pernah kembali lagi. Pohon apel itu merasa kesepian dan sedih.



Pada suatu musim panas, anak lelaki itu datang lagi. Pohon apel merasa sangat bersuka cita menyambutnya.

"Ayo bermain-main lagi denganku.", kata pohon apel.
"Aku sedih.", kata anak lelaki itu.
"Aku sudah tua dan ingin hidup tenang. Aku ingin pergi berlibur dan berlayar. Maukah kau memberi aku sebuah kapal untuk pesiar?"
"Duh, maaf aku tak punya kapal, tapi kau boleh memotong batang tubuhku dan menggunakannya untuk membuat kapal yang kau mau. Pergilah berlayar dan bersenang-senanglah."
Kemudian, anak lelaki itu memotong batang pohon apel itu dan membuat kapal yang diidamkannya. Ia lalu pergi berlayar dan tak pernah lagi datang menemui pohon apel itu.

Akhirnya, anak lelaki itu datang lagi setelah bertahun-tahun kemudian.

"Maaf anakku", kata pohon apel itu.
"Aku sudah tak memiliki buah apel lagi untukmu."
"Tak apa, aku pun sudah tak memiliki gigi untuk mengigit buah apelmu.", jawab anak lelaki itu.
"Aku juga tak memiliki batang dan dahan yang bisa kau panjat.", kata pohon apel.
"Sekarang aku juga sudah terlalu tua untuk itu.", jawab anak lelaki itu.
"Aku benar-benar tak memiliki apa-apa lagi yang bisa aku berikan padamu. Yang tersisa hanyalah akar-akarku yang sudah tua dan sekarat ini.", kata pohon apel itu sambil menitikkan air mata.
"Aku tak memerlukan apa-apa lagi sekarang,", kata anak lelaki.
"Aku hanya membutuhkan tempat untuk beristirahat. Aku sangat lelah setelah sekian lama meninggalkanmu."
"Oooh, bagus sekali. Tahukah kau, akar-akar pohon tua adalah tempat terbaik untuk berbaring dan beristirahat. Mari, marilah berbaring di pelukan akar-akarku dan beristirahatlah dengan tenang."
Anak lelaki itu berbaring di pelukan akar-akar pohon. Pohon apel itu pun sangat gembira dan tersenyum sambil meneteskan air matanya.

Pohon apel itu adalah orang tua kita.

Ketika kita muda, kita senang bermain-main dengan ayah dan ibu kita. Ketika kita tumbuh besar, kita meninggalkan mereka, dan hanya datang ketika kita memerlukan sesuatu atau dalam kesulitan. Tak peduli apa pun, orang tua kita akan selalu ada di sana untuk memberikan apa yang bisa mereka berikan untuk membuat kita bahagia. Anda mungkin berpikir bahwa anak lelaki itu telah bertindak sangat kasar pada pohon itu, tetapi begitulah cara kita memperlakukan orang tua kita.